Upacara Pisowanan Ageng Yogyakarta

upacara pisowanan

Upacara Pisowanan Ageng merupakan salah satu tradisi yang sering diadakan setiap setahun sekali dengan tujuan memperingati hari kelahiran Sampeyan dalem kanjeng gusti pangeran adipati pakualam. Kegiatan istimewa yang diselenggarakan pihak Keraton Yogyakarta mengundang banyak partisipan warga yogyakarta dan para wisatawan yang sedang berkunjung di Kota Jogja. Tradisi ini dikemas dengan adat kebudayaan jawa. Tempat penyelenggaraan Upacara Pisowanan terdapat di Bangsal Kencana atau lebih tepatnya ada di Pendapa Agung Pakualaman.

Menurut Cerita Sejarah Kota Yogyakarta menjelaskan bahwa kalimat Pisowanan Ageng berasal bahasa jawa dari kata sowan yang berarti bertemu. Untuk itu makna yang terkandung dari kegiatan Upacara Pisowanan Ageng adalah pertemuan agung antara masyarakat kota jogja dengan raja keraton yogyakarta yang memimpin. Dalam hal ini penyelenggaraan nya Sultan Hamengku Buwono X akan mengayomi dan bertemu secara langsung dengan masyarakat. Selain itu dalam sejarah yogyakarta , Pisowanan Ageng merupakan sarana berdialog atau menyampaikan keluh kesah terhadap pemimpin melalui tindakan pepe.

Tindakan pepe merupakan salah satu tradisi masyarakat berjemur diterik matahari hingga Sultan Yogyakarta menemui mereka untuk diajak berdiskusi tentang alasan mereka bertemu dengan rajanya. Biasanya masyarakat akan menyampaikan aspirasi keluh kesah yang mereka rasakan tentang suatu perubahan peraturan. Sultan Hamengku Buwono X selaku Raja Yogyakarta sudah berulang kali menyelenggarakan kegiatan Pisowanan Ageng dan telah melibatkan seluruh elemen masyarakat yang ada. Upacara Pisowanan Ageng pertama kali diadakan pada tahun 1998 bersamaan dengan momentum Reformasi Republik Indonesia.

Kala itu Kota Yogyakarta sedang merasakan hawa panas karena masyarakat mengalami kekecewaan dan sebagainya , Sri Sultan Hamengku Buwono X selaku Raja Yogyakarta berhasil memadamkan hawa panas yang ada dengan membacakan maklumat 20 mei 1998 sebagai bentuk dukungan Reformasi Indonesia. Dengan membacakan maklumat tersebut , Beliau berharap kepada masyarakat yogyakarta serta berbagai elemen untuk mencegah tindakan anarkis yang dapat merusak fasilitas umum dan bersama mendoakan keselamatan bangsa indonesia.

Upacara Adat Pisowanan Ageng Tingalan Dalem ini akan dimulai satu hari sebelumnya dengan mengadakan kegiatan Ngapem. Kegiatan Ngapem dilakukan oleh putri kerabat pakualaman dan abdi dalem putri yang dipimpin oleh garwa dalem. Pembuatan Apem dibuat menjadi 2 macam jenis antara lain Apem Mustaka dengan bentuk yang lebih besar dari biasanya dan Apem Biasa lazim buatannya. Makna dari Kegiatan Ngapem sebagai bentuk kemantapan hati kanjeng gusti pangeran adipati pakualam dalam menyembah atau beribadah kepada tuhan yang maha esa , selain itu berharap ampunan dan keselamatan bangsa dan masyarakat.

Upacara Pisowanan Ageng akan dimulai dengan terdengarnya suara gending gending di pagi hari. Selain itu juga ada irama musik dari gamelan yang ditabuh dengan nama Kyai pengawitsari dan Kyai Tlogomuncar , gamelan ini akan ditabuh oleh abdi dalem pengawit dari kawedanan pura pakualaman dengan menggunakan tata busana jawa lengkap. Setelah itu prosesi acara akan dilanjutkan mengarak pembawa ambegan hajad dalem menuju ke bangsal sewatama. Sesampainya dipesanggrahan kyai penghulu dan pra abdi dalem suranggama melakukan duduk bersila ditempat upacara. Nantinya Ambegan Hajad tersebut dibawa dari masjid kauman untuk dibagikan kepada masyarakat yang hadir.

Kamu bisa belajar mengenai beragam budaya yang ada di jawa tengah dengan memilih jurusan Pariwisata atau dapat memilih jurusan yang sesuai dengan minat bakat di Kampus terbaik di semarang

Untuk informasi Mengenai Budaya yang lainnya bisa di Cek di https://budaya.blog.unisbank.ac.id/

Related posts

Leave a Comment