Tarian Serimpi merupakan jenis tarian klasik yang di tampilkan oleh 4 penari di Kota Yogyakarta , kata “Serimpi” memiliki makna arti sebagai bilangan 4. Namun terdapat tarian serimpi yang memperagakan 5 orang penari yaitu Tari Serimpi Renggowati. Menurut Pakar Kebudayaan , Dr Priyono menjelaskan bahwa kata serimpi jika dikaitkan dengan akar kata merujuk pada istilah mimpi. Dalam menyaksikan tarian klasik ini sepanjang pertunjukannya memakan waktu hingga 1 jam seperti membawa orang lain ke dalam alam mimpi.
Selain itu juga menurut Kanjeng Brotodiningrat menjelaskan komposisi dari Tarian Serimpi memiliki lambang filosofi empat mata angin dunia antara lain api , angin , air dan tanah. Tarian Serimpi ini berkembang di kalangan Keraton Yogyakarta sebagai sebuah seni tari klasik istana disamping bedhaya. Kesenian Tari Serimpi oleh pihak Keraton Yogyakarta dianggap sebagai salah satu kebudayaan Adiluhung dan Pusaka Keraton. Dalam penyelenggaraan nya tarian ini membawakan tema yang sama dengan tarian bedhaya sanga.
Sebagai informasi tarian bedhaya sanga memberikan gambaran pertikaian antara kedua hal yang bertentangan dengan sifat baik dan buruk dalam diri manusia , antara benar dan salah tentang akal manusia serta hawa nafsunya. tema perang yang terdapat dalam tarian Serimpi memiliki falsafah hidup ketimuran. Falsafah yang terdapat didalamnya menceritakan tentang peperangan yang tidak ada habisnya antara kebaikan dan kejahatan. Beksan Serimpi dalam membawakan alur cerita peperangan sangat terlihat jelas , pasalnya dapat dilihat dari kedua prajurit yang sama melawan prajurit lain dengan bantuan properti senjata.
Senjata atau Properti yang digunakan seorang penari dalam tarian ini antara lain keris kecil , jebeng , tombak pendek jemparing dan pistol. Biasanya tarian serimpi ini akan dibawakan oleh penari wanita. Untuk mengawali pertunjukan mereka akan keluar dari Bangsal Prayeksa menuju ke Bangsal kencana. Tarian Serimpi diselenggarakan pada hari tertentu seperti memperingati kelahiran sultan , menyambut kedatangan tamu penting dan sebagainya. Kostum yang digunakan penari serimpi sekarang ini mengalami perkembangan , yang semula menggunakan temanten putri gaya keraton jogja.
Sekarang ini penari menggunakan baju tanpa lengan kemudian pada bagian kepala menggunakan kostum khusus dengan hiasan bulu kasuari , penggunaan gelung yang berhiaskan bunga ceplok dan jebehan dan karakteristik keris yang diselipkan didepan silang kiri. Pada akhir abad ke 19 , Pola Tarian Serimpi adalah Seorang Penari akan melakukan perjalanan keluar dan masuk diiringi dengan musik tiup dan genderang irama khusus. Pada masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwono VIII , tarian serimpi di lingkungan istana berkembang dengan pesat , hal tersebut terlihat dari tata busana dan rias serta iringan musiknya.
Kamu bisa belajar mengenai beragam budaya yang ada di jawa tengah dengan memilih jurusan Pariwisata atau dapat memilih jurusan yang sesuai dengan minat bakat di Kampus terbaik di semarang
Untuk informasi Mengenai Budaya yang lainnya bisa di Cek di https://budaya.blog.unisbank.ac.id/